PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dukungan diberikan terutama melalui langkah-langkah strategis menuju saluran pembiayaan digital.
Untuk misi tersebut, kabar terbaru BNI bekerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Amartha merupakan perusahaan teknologi keuangan (fintech) yang bertujuan untuk memperkuat inklusi dan literasi keuangan digital di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah, terutama di daerah yang perbankan masih langka.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNI dan Amartha di Menara BNI Pejompongan Jakarta pada 4 September 2024 menjadi tonggak sejarah besar dalam upaya BNI memperluas jangkauan pembiayaan hingga pelosok nusantara.
Corina Leyla Karnalies, Direktur Retail Banking BNI, dalam keterangannya di Jakarta (11 September 2024) mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari strategi pemberian pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya yang kurang terlayani. oleh industri perbankan.
Melalui sinergi ini, BNI memanfaatkan kemitraan dengan Amartha untuk meningkatkan penetrasi pembiayaan ke kelompok korporasi di pedesaan. Kelompok usaha ini tergolong masih belum dapat diakses karena tidak memenuhi persyaratan bank.
“Ini bagian dari upaya kami untuk mendorong UMKM Tanah Air menjadi lebih produktif, digital, dan mendunia,” kata Collina.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan peluang besar bagi ribuan pelaku usaha kecil dan mikro yang sebagian besar dikelola oleh ibu-ibu di berbagai daerah untuk mengakses tambahan modal dengan lebih mudah dan cepat.
Sementara itu, Direktur Amartha Budhi Siswoadji menambahkan, kerja sama dengan BNI tidak hanya akan mempermudah akses pembiayaan bagi usaha mikro, namun juga membantu percepatan proses digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia.
“Kemitraan ini memberikan peluang bagi ribuan bisnis rumahan untuk tumbuh lebih cepat dengan modal yang lebih tersedia,” kata Budhi.
Ke depannya, kerja sama antara BNI dan Amartha diharapkan dapat memperluas dampak skala, mempercepat digitalisasi UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Langkah ini merupakan bagian dari pencapaian Visi Emas Indonesia 2045, dimana manfaat masyarakat diharapkan dapat terdistribusi secara lebih merata, didukung oleh perekonomian yang inklusif. (ix)