Fundamental Solid Buka Laba Bersih BNI naik 9,7% pada Januari pada tahun 2025

Fundamental Solid Buka Laba Bersih BNI naik 9,7% pada Januari pada tahun 2025


Laba bersih PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK meningkat sebesar 9,7% pada Januari 2025, sementara itu meningkat dari Rs 1,48 triliun menjadi Rs 1,63 triliun dibandingkan tahun lalu atau periode yang sama (YOY). Pertumbuhan disertai dengan pertumbuhan kredit, pendapatan bunga bersih atau pendapatan bunga bersih (NII).

Presiden BNI Royke Tumilaar mengatakan upaya perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan membuktikan hal ini dari kinerja keuangannya pada tahun 2024 hingga bulan pertama tahun 2025.

“Fundamental BNI yang solid dapat dilihat dari kinerja pada tahun 2024 dan Januari 2025, yang secara konsisten menunjukkan laba dan pertumbuhan pinjaman dalam mendukung ekspansi kami tahun ini,” kata Royke dalam siaran pers pada hari Jumat (28/2/2025).

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan di situs web perusahaan pada Januari 2025, alokasi kredit BNI meningkat dari Rs 679,9 triliun menjadi Rs 749,8 triliun, atau 10,3%. Penghasilan Bunga Bersih (NII) meningkat dari Rp 3,12 triliun rp 3,17 triliun.

BNI selalu memprioritaskan pertumbuhan profitabilitas, dan sementara daerah berisiko rendah masih mendukung pertumbuhan kredit, sektor perusahaan ini tumbuh 17%, naik 17% tahun-ke-tahun dan naik 14% tahun-ke-tahun.

“Setelah beberapa tahun disiplin portofolio manajemen, BNI telah berhasil mempertahankan kualitas aset yang solid dengan biaya kredit 1% pada Januari 2025,” kata Royke.

Selain itu, dibandingkan dengan kondisi terakhir tahun lalu, tekanan pada bunga bersih pada awal tahun ini mulai memudar. Ini tidak dapat dipisahkan dari kondisi makro yang memberikan manfaat bagi BNI, terutama pengembalian sertifikat Indonesia Indonesia Indonesia (SRBI) dan potensi tambahan untuk sistem perbankan pada semester kedua, dan implementasi transaksi valuta asing ekspor (DHE) yang harus ditempatkan di bank domestik selama 1 tahun.

Pada tanggal 26 Maret 2025, BNI juga berencana untuk mengusulkan rasio pembayaran dividen yang lebih besar dari rasio pembayaran dividen tahun sebelumnya, sementara dividen tahun lalu dicatat pada 50% dari laba bersih.
“Berdasarkan pencapaian ini, kami yakin bahwa BNI dapat memberikan nilai tambah yang menarik bagi investor dan semua pemangku kepentingan,” Royk menyimpulkan.



Berita Terkini

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *