Kementerian Ekonomi Kreatif mengadakan acara literasi bisnis

Kementerian Ekonomi Kreatif mengadakan acara literasi bisnis


Badan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif sekali lagi menunjukkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia melalui implementasi kegiatan melek bisnis untuk operasi ekonomi kreatif (03/06). Kampanye ini bertujuan untuk memberi aktivis EKRAF pemahaman komprehensif tentang manajemen bisnis, akses modal dan mitigasi pengurangan risiko keuangan pada era digital.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara agensi Kenenekraf/Ekraf dan pihak -pihak termasuk OJK, BNI dan Finalatra (FifGroup). Antusiasme peserta tampak tinggi, menunjukkan antusiasme aktivis ECRAF untuk terus mengembangkan bisnis mereka.

Dalam pidatonya, Bpk. Cecep Rukendi, perwakilan dari pengembangan strategis ekonomi kreatif dari Kementerian Kebudayaan, menyampaikan pentingnya melek bisnis, yang merupakan dasar utama untuk kemajuan bisnis. “Kenenekraf berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Melalui literasi bisnis, kami berharap bahwa bisnis dapat mengelola bisnis mereka secara lebih profesional, inovatif dan berkelanjutan,” katanya.

Bpk. Hendra Soda Martha, kepala kelompok Fifroup Java 2 Barat, juga menekankan peran penting dari lembaga pembiayaan dalam ekosistem ECRAF. “Fifgroup hadir untuk mendukung pembiayaan mikro, UKM. Kami berharap bahwa melalui acara ini, peserta EKRAF dapat lebih memahami produk dan layanan pembiayaan yang tersedia dan menggunakannya dengan bijak untuk pengembangan bisnis,” kata Hendra.

Dalam hal pemerintah daerah, Bpk. Elia Ray Miraj Gusleinado, kepala ekonomi kreatif, Kantor Pariwisata dan Budaya Bekasi, menekankan potensi besar ekonomi kreatif di Bekasi. “Kota Bekasi memiliki bakat dan potensi yang luar biasa dalam ekonomi kreatif. Kami berharap kampanye melek huruf ini akan meningkatkan kemampuan para pemain bisnis sehingga mereka dapat bersaing dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi regional,” jelas Elia.

Dukungan juga berasal dari legislatif. Tn. Ronny Hermawan, anggota DPRD di Jawa Barat, menyatakan penghargaan atas inisiatif tersebut. “Literasi bisnis adalah kunci untuk memberdayakan masyarakat. DPRD kami di Jawa Barat akan terus mendukung program yang menguntungkan MSM dan ekonomi kreatif, karena industri ini telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi.”

Pertemuan Talk show Pertama adalah “Pengantar Literasi Bisnis Peserta Bisnis dalam Ekonomi Kreatif”, yang membahas dasar -dasar manajemen bisnis yang efektif, yang disediakan oleh Anggara Hayun Anejuprana, Direktur Anggara Hayun Anjuprana (perolehan pendanaan, pembiayaan dan investasi), Badan Kementerian Keuangan/Ecraf.

Selain itu, topik penting adalah “Peringatan Investasi, Pinjaman Online, Perjudian Online dan Sosialisasi Sistem Layanan Informasi Keuangan (Slik)”, yang disediakan oleh Iman K. Nugraha, Asisten Direktur Kantor OJK Jawa Barat, ditunjuk untuk meningkatkan bahaya investasi ilegal, pinjaman online, perjudian kasino online.

Untuk mendukung modal komersial, konferensi “Rencana Pembiayaan Bank”, Inkubasi Bisnis Departemen dan Manajemen Pemangku Kepentingan BNI yang disediakan oleh Chandra Bagus Sulistyo,,,,, Memberikan informasi tentang berbagai paket pembiayaan yang tersedia untuk organisasi perbankan, serta tips dan tips untuk mengajukan pinjaman.

Sebagai bagian dari karya kolaboratifnya dengan sektor swasta, acara ini juga menyajikan dua materi yang menarik untuk dibawa ke Riezky Candra Novariz, Kepala Kemitraan dan Pengembangan Pemasaran (FIF Group) di FIF Finisra. Materi pertama, “mentalitas pengusaha danL “jelajahi perbedaan mendasar antara pola pikir wirausahawan sejati dan penjual rata-rata, dan bagaimana mengembangkan pola pikir pertumbuhan jangka panjang. Bahan kedua dari FINATRA “Mandiri Business Analysis” memandu peserta untuk melakukan analisis kelayakan bisnis independen, mengidentifikasi peluang dan meminimalkan risiko.

“Kami berharap kegiatan literasi bisnis semacam ini dapat memberikan peraturan yang kuat untuk aktivis bisnis ekonomi kreatif sehingga mereka dapat mengelola bisnis mereka secara lebih profesional, mendapatkan pembiayaan dengan bijak dan menghindari semua jenis risiko keuangan,” kata Anggara Hayun. “Meningkatkan literasi bisnis ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.”

Badan Kenenekraf/ECRAF berkomitmen untuk terus mengatur program yang berdampak dan inovatif untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi kreatif negara tersebut. (Achmad Ichsan)



Review Film
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime

Gaming Center

Berita Olahraga

Lowongan Kerja

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Berita Politik

Resep Masakan

Pendidikan

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *