Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,04% pada triwulan III tahun 2025, tetap stabil di tengah ketidakpastian global

Di tengah gejolak dan ketidakpastian perekonomian global, perekonomian Indonesia telah menunjukkan ketahanan yang kuat, dengan tingkat pertumbuhan yang stabil di kisaran 5%. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,04% tahun ke tahun (year-on-year) pada triwulan III tahun 2025.

Deputi Direktur Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edi Mahmoud mengatakan, secara triwulanan (quarter-on-quarter), perekonomian tumbuh sebesar 1,43%, sedangkan pertumbuhan kumulatif (quarter-on-quarter) pada Januari hingga September 2025 sebesar 5,01%.

Dilihat dari lapangan usaha, industri pengolahan merupakan sumber pertumbuhan tertinggi dengan tingkat kontribusi sebesar 1,13%. Sementara itu, industri dengan pertumbuhan tercepat adalah jasa pendidikan yang tumbuh sebesar 10,59% didorong oleh dimulainya tahun ajaran baru dan peningkatan belanja di sektor pendidikan. Selain industri pengolahan, sektor perdagangan (0,72%), informasi dan komunikasi (0,63%) dan pertanian (0,61%) juga turut menopang pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kontribusi sebesar 2,54%, disusul ekspor neto (2,15%) dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,59%. Segmen ekspor barang dan jasa bahkan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,91%, didorong oleh pertumbuhan nilai dan volume ekspor barang dan jasa nonmigas.

Edy mengatakan, pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan perekonomian nasional dalam situasi global, dan juga menunjukkan bahwa industri-industri besar dalam negeri masih mampu menjaga momentum pertumbuhan berkelanjutan.