Majalah Time dan Statista telah mengumumkan daftar perusahaan terbaik dunia versi majalah Time tahun 2024, 1.000 Perusahaan Terbaik tahun 2024, yang mencakup 1.000 perusahaan global. Daftar ini mengejutkan masyarakat Indonesia karena 5 dari 1.000 perusahaan di dunia berasal dari Indonesia. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Dalam daftar perusahaan terbaik versi majalah Time terbitan 12 September 2024, BNI menduduki peringkat kedua dibandingkan empat perusahaan Indonesia lainnya. BNI di peringkat 892, Adaro Energy di peringkat 908, Bank Mandiri di peringkat 914, dan Charoen Phokphand Indonesia di peringkat 961. Astra International berada di peringkat 435.
Atas prestasi tersebut, Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo melalui keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Sabtu (14 September 2024) mengungkapkan, lolosnya BNI ke daftar TIME dan Statista merupakan prestasi yang sangat membanggakan.
Okki mengatakan, pengakuan positif TIME dan Statista terhadap tiga dimensi penilaian yang dilakukan BNI merupakan penegasan atas posisi penting perusahaan dalam persaingan global. Pencapaian yang diraih BNI tidak lepas dari dukungan Menteri BUMN Erick Thohir dan Kementerian BUMN yang telah mengukuhkan amanahnya untuk menjadikan BNI sebagai bank global asal Indonesia.
“Kami termotivasi untuk terus berbuat lebih baik. Pengakuan dari Majalah Time dan Statista menjadi inspirasi bagi seluruh Hi-Movers BNI untuk terus unggul dalam situasi perekonomian global yang sangat menantang,” ujarnya. “
Sekadar informasi, tahun 2024 akan menjadi tahun kedua Time menerbitkan daftar tahunan Perusahaan Terbaik Dunia. TIME tidak sendirian, TIME juga bermitra dengan Statista, penyedia data dan pemeringkatan pasar dan konsumen internasional terkemuka.
“Studi kuantitatif ini menghasilkan 1.000 perusahaan yang sedang merintis masa depan,” kata majalah Time.
Ia menjelaskan, proyek penelitian “Global Best Companies 2024” merupakan analisis komprehensif yang dirancang untuk mengidentifikasi perusahaan dengan kinerja terbaik di dunia. Kajian tersebut didasarkan pada tiga dimensi utama, yakni kepuasan karyawan, pertumbuhan pendapatan, dan transparansi keberlanjutan (ESG).
Dimensi pertama, kepuasan karyawan, dinilai menggunakan data survei dari karyawan di seluruh dunia. Survei ini dilakukan di lebih dari 50 negara dan mengumpulkan data dari sekitar 170.000 peserta.
Evaluasi tersebut mencakup penilaian karyawan yang terverifikasi terhadap berbagai dimensi seperti citra perusahaan, iklim, kondisi kerja, gaji dan kesetaraan, serta rekomendasi langsung dan tidak langsung.
Dimensi kedua adalah pertumbuhan pendapatan, dinilai menggunakan data dari database pendapatan Statista dan penelitian tertarget, yang berisi data pertumbuhan perusahaan selama tiga tahun terakhir.
Perusahaan harus memenuhi kriteria evaluasi tertentu, termasuk menghasilkan pendapatan minimal $100 juta selama tahun fiskal terakhir yang tersedia dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan positif antara tahun 2021 dan 2023.
Dimensi ketiga, “Transparansi Keberlanjutan,” dinilai berdasarkan data ESG dan penelitian data yang ditargetkan dari KPI standar dalam database ESG Statista. Untuk mengembangkan indeks ESG yang komprehensif, beberapa titik data perlu dikumpulkan.
Untuk penilaian lingkungan hidup (nilai E dalam ESG), hal ini mencakup intensitas dan tingkat pengurangan emisi karbon, serta peringkat Proyek Pengungkapan Karbon (CDP). Dimensi sosial (S) menilai jumlah perempuan di dewan dan keberadaan kebijakan hak asasi manusia. Dimensi tata kelola (G) menilai apakah suatu perusahaan memiliki laporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mengikuti pedoman Global Reporting Initiative (GRI) dan pedoman kepatuhan atau anti korupsi.
Setelah data dikumpulkan dan dievaluasi, kemudian diintegrasikan dan diberi bobot dalam model penilaian. Skor ketiga dimensi tersebut dijumlahkan dengan persentase yang sama sehingga membentuk skor peringkat akhir, dengan maksimal 100 poin. 1.000 perusahaan dengan skor tertinggi dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik Dunia pada tahun 2024 oleh majalah Time dan Statista. (ix)