Diskusi meja bundar dengan sutradara Sido Muncul

Diskusi meja bundar dengan sutradara Sido Muncul


pt. Sido Muncul Jamu dan Industri Farmasi TBK (Sido Muncul) telah mengundang banyak dokter dari berbagai keahlian dan spesialisasi untuk menghadiri bersama Sido Muncul Dr. hingga 15 dokter yang hadir dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Serang, ke Cilegon.

Melalui diskusi meja bundar ini, Sido Muncul berharap untuk berbagi informasi tentang herbal sambil membuka wawasan dokter tentang manfaat herbal dan bagaimana mereka dapat diintegrasikan ke dalam praktik medis modern.

“Kami memiliki diskusi meja bundar untuk mendapatkan masukan sehingga jaringan dunia medis dapat menggunakan jaringan dunia medis (reguler) tanpa perlu membangun jaringan baru atau dokter khusus tradisional,” kata Irwan Hidayat setelah diskusi meja bundar.

Untuk memasukkan ramuan ke dalam praktik medis, Irwan menerima berbagai investasi. Salah satunya terkait dengan kriteria utama dalam komunitas medis, yaitu obat ini memiliki dosis dan standardisasi yang benar.

Irwan menjelaskan bahwa produksi herbal di Sido Muncul telah distandarisasi melalui serangkaian tes.

“Setiap batch produk kami telah mengalami serangkaian tes. Dari pupuk, pestisida, aflatoksin, logam berat, kontaminasi mikroba, DNA babi, DNA babi, etilen glikol dan dietilen glikol.

Melalui standardisasi yang ketat, kami berharap bahwa dokter dapat lebih percaya diri pada pasien yang meresepkan atau merekomendasikan herbal.

“Salah satu tujuan saya adalah bagaimana bekerja dengan dokter (secara teratur) untuk menggunakan ramuan dalam layanan kesehatan formal. Jika herbal jarang digunakan sekarang, karena mereka tidak memahami penggunaannya.”

Untuk memudahkan dokter untuk memahami kemanjuran obat -obatan herbal, Sido Muncul menyusun garis besar hasil penelitian ilmiah yang mengandung literatur dan berbagai bahan herbal.

“Dokter ini harus memahami kemanjuran bahan -bahan alami. Jika mereka tahu, mereka akan menggunakan herbal untuk merawat pasien.”

“Jadi kami melakukan kompilasi. Misalnya, apa manfaat dari kunyit, kami melakukan penelitian ilmiah. Kami juga mengumpulkan literatur menjadi satu. Seperti yang dibaca dan dipelajari oleh dokter, mereka tahu kegunaan tipe herbal. Jadi mereka dapat diperlakukan secara langsung atau diresepkan,” lanjutnya.

Kompilasi ini diharapkan menjadi panduan praktis bagi dokter untuk dapat memanfaatkan ramuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. “Yang penting adalah bagaimana dokter memahami kemanjuran tanaman obat,” katanya. (Achmad Ichsan)



Berita Terkini

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *