Exchangeikiran.com – Beberapa hari terakhir ramai diberitakan meninggalnya Vanessa Angel dan suaminya Febri Adriansyah atau akrab disapa Bibi. Keduanya tewas dalam kecelakaan mobil. Kematian tersebut membuat masa kecil Vanessa Angel akhirnya terungkap ke publik.
Saat Vanessa masih hidup, tetangga masa kecilnya di Jakarta, Tanti Noni, menulis di Instagram bahwa ia memuji Vanessa karena tidak membeberkan perlakuan ayahnya sebelumnya. Bibi Noni bercerita, Vanessa kecil sering dipukul oleh ayahnya, dan semua tetangga mendengarnya berteriak kesakitan.
Ibunya meninggal ketika dia berusia 10 tahun. Sejak usia 13 tahun, ia mulai bekerja untuk menghidupi ayah dan saudara perempuannya. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa aktivitasnya saat itu adalah bekerja dan bekerja paruh waktu. Meski berambisi tinggi, ayahnya hanya menyekolahkannya hingga sekolah menengah.
Semua uang yang diperolehnya dari bekerja diberikan kepada ayahnya. Suatu hari, dia tidak tahan lagi dan lari dari rumah pada usia enam belas tahun. Setelah itu, ia tinggal di Jakarta, mengikuti dunia seniman. Seseorang dapat membantunya. Beberapa orang memiliki peran yang membuat hidupnya semakin rumit.
Dalam sebuah wawancara televisi, ayahnya menekankan bahwa dia adalah ayah yang baik yang mengajari putrinya cara memainkan alat musik. Katanya putrinya kabur karena masih di banned. Vanessa kabur dari rumah selama sepuluh tahun dan ayahnya tidak pernah mencarinya.
Ayah Vanessa berkali-kali melontarkan kata-kata kecaman bahkan menghina putrinya saat mengajaknya tampil di berbagai acara TV. Di hari pemakamannya, ayahnya masih melontarkan keputusan yang menyudutkan putrinya di depan wartawan.
Kalimat-kalimat tersebut antara lain: “Dia baik (saat masih menafkahi ayahnya), lalu dia jahat (saat dia kabur dari rumah dan berhenti menafkahi ayahnya), lalu dia kembali lagi (karena meninggal).
Dramanya belum berakhir. Ayah dan adik Vanessa telah menerima manfaat asuransi lebih dari Rp 500 juta. Namun sang ayah masih belum puas. Dia menantikan warisan kecil putrinya. Ia berharap seluruh pakaian dan tas Vanessa diberikan kepada adik Vanessa.
Belakangan, ia menyatakan bahwa ia juga ingin membangun museum Vanessa yang akan memajang barang-barang bekas almarhum (termasuk sandal jepit, sikat gigi, pakaian dalam, bra, dll., Jika ada). Tak hanya itu, ayah Vanessa juga berencana membawa pulang barang-barang bekas almarhum. Hak asuh anak Vanessa sehingga ia bisa mengurus harta warisan putranya.
Mengingat pengalaman ibu Vanessa sebelumnya, para penggemar Vanessa pun khawatir anak Vanessa akan diperbudak oleh kakeknya. Sebelum dia selesai berbicara, dia tiba-tiba berkata bahwa dia akan merobohkan makam Vanessa, memindahkan jenazahnya, dan menguburkannya di lubang yang sama dengan mendiang istrinya (ibu kandung Vanessa).
Jika ayah Vanessa pintar, seharusnya dia puas dengan uang asuransi sebesar Rs 50 crore yang diterimanya. Hingga saat ini, kebenaran kasus tersebut belum terungkap. Kabarnya, ayah Vanessa saat ini tinggal di Pemalang. Dari kisah tersebut kita bisa memahami dan mengingat kisah hidup Vanessa sebagai kasus kekerasan terhadap anak perempuan.