Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Direktur Biro Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), diundang oleh PBB untuk berbicara pada pertemuan tingkat tinggi “Pekan Pembangunan Berkelanjutan Majelis Umum PBB” di New York, AS, tentang pariwisata Indonesia pasca transformasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga menyampaikan pidato di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Minggu (15 April 2024), menjelaskan upaya Indonesia mentransformasikan industri pariwisata menjadi industri pariwisata dan industri pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut memiliki berbagai produk wisata seperti desa wisata dan _ekowisata_.
“Semoga partisipasi kita dalam forum ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang benar-benar peduli terhadap isu perubahan iklim serta isu terkait kesejahteraan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Sandiaga.
Indonesia saat ini menjadi rujukan transformasi industri pariwisata pascapandemi. Indonesia mendukung pariwisata regeneratif dan pariwisata yang membantu mengurangi emisi karbon.
Hal ini dicapai melalui berbagai upaya seperti penyeimbangan karbon, penanaman bakau di beberapa destinasi wisata, dan pemulihan terumbu karang, serta kegiatan yang mengatasi sampah, kehilangan makanan, dan sisa makanan.
Selain itu, terdapat program desa wisata yang memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata merupakan sektor yang peluangnya sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
“Kita perlu mengintegrasikannya dengan ekonomi kreatif baik produk maupun layanannya, sehingga dapat meningkatkan posisi Indonesia dalam transformasi ekonomi digital,” kata Sandiaga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga berharap dapat menampilkan wajah destinasi wisata Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya namun juga penuh petualangan. Oleh karena itu, destinasi ini tidak hanya berfokus pada matahari, laut, dan pasir, tetapi juga destinasi yang menarik pengunjung dengan ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan.
“Kami yakin Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik dan menarik, tidak hanya Bali tapi juga lima destinasi wisata super prioritas (DPSP) yang sedang kami kembangkan. Kami rasa inilah saatnya yang akan benar-benar mendefinisikan Indonesia,” kata Sandiaga negara pilihan pertama bagi wisatawan. “
Selain Bali dan kelima DPSP tersebut, ada IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan secara besar-besaran. IKN dikembangkan dengan mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Salah satunya adalah infrastruktur yang tidak menggunakan energi fosil dan dapat menghubungkan titik-titik pusat perekonomian Kalimantan.
“Karena ini andalan kami, kami akan fokus pada pariwisata dan infrastruktur yang ramah lingkungan,” kata Sandy. (Ahmad Iqsan)