Melihat lukisan Syakieb Sungkar yang berjudul: Polisi Penjaga Moral, 100 x 240 cm, triptych, 2022, bisa memberikan gambaran di mana letak kebudayaan saat ini. Lukisan bergaya kolase, pada panel 1 terdapat potret Gus Dur yang sedang tertawa dan berlatar belakang grafiti yang tidak terlihat jelas dengan slogan Gus Dur: Jadilah itu.. Merupakan rangkaian simbol yang mempunyai makna bagi perkembangan jaman dan kebudayaannya, melepaskan nilai terhadap sesuatu.
Karya tersebut dipamerkan bersama 12 seniman lainnya di Amuya Kafe Galeri, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta. Pameran bersama tersebut akan bertajuk mulai 12 Januari hingga 6 Februari 2025 kelahiran kembali Ini adalah JIVA, sebuah acara seni rupa ilustrasi Jakarta, dan sekaligus memperingati 10 tahun penyelenggaranya.
Melihat pada kelompok pertama menimbulkan pertanyaan mengenai seni lukis, karena seni lukis selalu membicarakan persoalan keindahan, persoalan estetika dan persoalan lain yang mempengaruhinya. Kartu pertama adalah Estetika, menjawab indah atau tidaknya estetika yang ditampilkan. Melalui estetikalah penilaian terhadap lukisan dibuat. Selanjutnya unsur-unsur yang menjadi penanda indah atau tidaknya suatu lukisan.
Jika dilihat pada Panel 2, terlihat kebalikan dari Panel 1 yaitu mengenai subjek yang digambarkan. Pertanyaan yang dapat ditanyakan pada panel 2 adalah hewan apa yang digambarkan? Kepala harimau, dua kaki, dan sayap. Dan tubuhnya berwarna-warni. Warna bulunya tidak sama dengan harimau yang sering kita lihat di kebun binatang.
Bagian ketiga, wanita, tradisi dan kegelapan. Lukisan tersebut merupakan gambar dengan latar belakang hitam yang menggambarkan bagaimana subjek bergerak dalam kegelapan. Mengapa komentar “dipindahkan” dalam teks? Wanita berpakaian tradisional mengenakan pakaian yang digunakan untuk sembahyang memegang persembahan di tangan kanan di pura Bali. Warna utama pakaian tersebut sesuai dengan pakaian yang dikenakan wanita saat pergi ke pura untuk mengikuti upacara besar.
“Orang usil itu ibarat penjaga moral yang tugasnya memantau perilaku atau kesukaan orang lain,” tutup Syakieb Sungkar melalui pesan singkat yang dikirimkan dari perangkatnya sebelum pameran dibuka.
Itulah arti lukisan Polisi Penjaga MoralSesuai dengan judulnya, memuat pernyataan bagaimana visual dalam rangkaian karya ini menjadi landasan mendasar dalam pembahasan karya. Ketiga panel karya ini mensimulasikan karya seniman yang menggambarkan subjek “penjaga“Untuk situasi saat ini. Jika dilihat dari sudut pandangpenjaga” katanya, dipandang sebagai pengecekan kekuasaan “POLISI” Pelukislah yang menunjukkan bagaimana pengawasan dikomunikasikan melalui pikiran terbuka. (fokus otomatis)